BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam usaha membentuk manusia lulusan
perguruan tinggi yang ahli dalam bidangnya serta berkembang pula segi – segi
lainnya, maka bagi mahasiwa kelompok ilmu – ilmu sosial dan ilmu budaya
diwajibkan mengambil mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ). Pada tahun 1972,
mata kuliah ini masih dinamakan general science ( Hari Purnama, 2003 : 1 ).
Isi
mata kuliah merupakan kumpulan ilmu alam secara umum, sejak tahun 1983 diganti
namanya menjadi Ilmu Alamiah dasar yang wajib diikuti oleh para mahasiswa non –
ekskta di berbagai akademi dan perguruan tinggi.
Ilmu
Alamiah Dasar bukanlah suatu ilmu tersendiri melainkan merupakan kumpulan
pengetahuan tentang konsep – konsep dasar dalam bidang Ilmu Pengetahuan Alam (
IPA ) dan teknologi.
Manusia yang mempunyai rasa ingin
tahu terhadap rahasia alam mencoba menjawab dengan menggunakan pengamatan dan
penggunaan pengalaman, tetapi sering upaya itu tidak terjawab secara memuaskan.
Pada manusia kuno untuk memuaskan mereka menjawab sendiri. Misalnya mereka
mempertanyakan “ mengapa ada pelangi ?”, mereka membuat jawaban sendiri. Bahwa
pelangi adalah selendang bidadari dan sesuatu yang berkuasa. Pengetahuan baru
itu muncul dari kombinasi antara pengalaman dan kepercayaan yang disebut mitos.
Cerita-cerita mitos disebut legenda. Mitos dapat diterima karena keterbatasan
penginderaan, penalaran, dan hasrat ingin tahu yang harus dipenuhi. Sehubungan
dengan kemajuan zaman, maka lahirlah ilmu pengetahuan dan metode ilmiah.
Saat
itu, banyak sekali orang yang kurang mengerti mengenai Ilmu Alamiah Dasar ( IAD
), padahal Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) merupakan ilmu yang sangat penting yang
banyak membahas tentang hubungan manusia dengan alam ( IAD ). Di samping itu,
makalah ini kami tujukan untuk melengkapi tugas mata kuliah Ilmu Alamiah Dasar
( IAD ).
1.2
Rumusan
Masalah
1).
Apa pengertian dari Ilmu Alamiah Dasar ?
2).
Apa saja tujuan dari Ilmu Alamiah Dasar ?
3).
Apa saja ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar ?
1.3
Tujuan
ü Mahasiswa
dapat mengetahui pengertian, tujuan dan ruang lingkup dari Ilmu Alamiah Dasar.
ü Mahasiswa
dapat mempelajari tentang konsep – konsep dan prinsip – prinsip tentang Ilmu
Alamiah dasar.
ü Mahasiswa
dapat memiliki cakrawala pandang yang lebih luas dalam bidang Ilmu Alamiah
Dasar, serta dapat mendekati persoalan pengetahuan IAD dan penalaran yang lebih
komprehensif.
ü Mahasiswa
diharapkan dapat mengembangkan kepribadiannya sehingga menjadi cukup peka,
cepat tanggap dan dapat mengambil tindakan yang tepat dan bertanggung-jawab
terhadap berbagai masalah perkembangan Ilmu Alamiah Dasar.
1.4
Metode
Penulisan
1). Ke perpustakaan, penulis mengambil data dari
sumber-sumber yang berkaitan dengan Ilmu Alamiah Dasar.
2). Layanan internet, penulis mengakses materi-materi
yang berkenaan dengan Ilmu Alamiah Dasar melalui Web Server.
3). Deskripsi yaitu metode yang digunakan untuk
melukiskan keadaan objek atau persoalan dan tidak dimaksudkan mengambil
kesimpulan yang berlaku umum.
4). Eksposisi yaitu menjelaskan tentang
pengertian-pengertian yang terdapat dalam makalah.
BAB II
Tujuan dan Ruang Lingkup Ilmu
Alamiah Dasar
2.1
Pengertian
Ilmu Alamiah Dasar
Manusia
dikaruniai Allah berupa panca indera yang dapat menerima stimulus dari alam
sekitar, dan dengan akalnya manusia dapat memberikan respon terhadap gejala - gejala
alam yang mejadi suatu pengalaman.
Karena
manusia mempunyai rasa ingin tahu atau kuriositas terhadap segala yag ada di
alam ini, maka dengan pengalaman itu ia mengembangkan metode – metode berpikir
dari masa ke masa berikutnya sehingga pengalaman itu berakumulasi dari zaman ke
zaman berikutnya.
Pengalaman
merupakan salah satu terbentuknya pengetahuan, yakni kumpulan fakta – fakta.
Pengalaman itu akan bertambah terus selama manusia ada di muka bumi ini dan
mewariskan ilmu pengetahuan itu kepada generasi berikutnya, pertambahan
pengetahuan ( knowledge ) seperti
yang dikemukakan didorong oleh :
1). Dorongan untuk memuaskan diri, yang
bersifat non praktis atau teoris guna memenuhi kuriositas dan memahami tentang
hakikat alam semesta dan isinya.
2). Dorongan praktis, yang memnfaatkan
pengetahuan – pengetahuan itu untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih tinggi.
( Maskoeri Jasin, 1998 : 9 )
Kedua dorongan itu menumbuhkan
kemajuan ilmu pengetahuan, dorongan pertama menuju ke ilmu pengetahuan murni (Pure Science ) sedangkan dorongan kedua
menuju ke ilmu pengetahuan terapan ( Applied
Science ).
Ilmu
Alamiah merupakan kegiatan manusia yang bersifat aktif dan dinamis artinya
kegiatan mausia yang tiada hentinya dari hasil percobaan akan menghasilkan
konsep, selanjutnya dari konsep itu mendorong melakukan percobaan berikutnya
dan seterusnya. ( Maskoeri jasin, 1998 : 10 )
Ilmu
Alamiah atau yang sering disebut Ilmu Pengetahuan Alam ( IPA ) atau Ilmu
Kealaman ( Natural Science ) dan
lazim digunakan dengan nama sains di dalam bahasa Indonesia.
Ilmu
Alamiah merupakan Ilmu Pengetahuan yang mengkaji tentang gejala – gejala alam
semesta, termasuk di muka bumi ini. Sehingga terbentuk konsep dan prinsip. Ilmu
Alamiah Dasar ( Basic Natural Science ) hanya mengkaji konsep – konsep dan
prinsip – prinsip dasar yang esensial saja. ( Maskoeri Jasin, 1998 : 1 )
Dari
beberapa uraian diatas, Ilmu Alamiah Dasar ( Basic Natural Science )
berarti bahwa tidak hanya mengkaji
gejala – gejala alam yang terjadi, namun juga mengkaji proses – proses alami
yang ada di alam termasuk dalam diri manusia sebagai bagian dari alam semesta.
Jadi, Ilmu Alamiah Dasar adalah Ilmu pengetahuan yang mengkaji konsep – konsep
dan prinsip – prinsip dasar yang esensial terhadap gejala – gejala alam
termasuk manusia itu sendiri sebagai bagian dari alam dan segala yang ada di
bumi ini.
2.2
Tujuan
Ilmu Alamiah Dasar
Bagi
seorang mahasiswa sebagai ”The Agent of Change” ia dituntut untuk
memiliki cakrawala pandang yang luas baik dalam bidang sosial terutama dalam
bidang ilmu pengetahuan alam, karena di lingkungan sosialnya ia juga
menempati lingkungan alam dan ia akan menemui persoalan pengetahuan alam yang
memerlukan penalaran sehingga ia diharapkan dapat peka, cepat tanggap dan dapat
mengambil tindakan yang tepat terhadap permasalahan alam yang ada serta
bertanggung-jawab terhadap berbagai masalah perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam
dan Teknologi di samping masalah sosial dan budaya yang ada di masyarakat.
Tujuan pengajaran IAD adalah :
1. Memperkenalkan
konsep-konsep dasar dalam IPA.
2. Memberikan
wawasan pengetahuan pengertian dan apresiasi terhadap objek dan cara pemikiran
serta cara-cara pendekatan dalam IPA dan teknologi
3. Memberikan
bekal untuk memanfaatkan bahan dan cara pemikiran, cara-cara pendekatan dan
hasil-hasil dalam IPA dan teknologi
4. Mengembangkan
interaksi yang selaras dan disiplin ilmu eksakta dan non-eksakta.
Bidang
Ilmu Alamiah ditentukan oleh metode ilmiah, karena bidang ilmu alamiah adalah
wahana di mana metode ilmiah dapat diterapkan. Sedangkan ilmu non alamiah
adalah wahana dimana metode ilmiah tidak dapat diterapkan. Contoh Hipotesa
tentang keberadaan Tuhan merupakan konsep ini bisa menyebabkan orang Atheis.
Sebagai
konsekuensi metode ilmiah adalah menerapkan tujuan Ilmu Alamiah Dasar yaitu
membentuk dan menggunakan teori. Beberapa orang mengatakan tujuan Ilmu Alamiah
Dasar adalah mencari kebenaran dan menemukan fakta. Ilmu Alamiah hanya dapat
mengemukakan bukti kebenaran sementara, dengan kata lain kebenaran sementara
adalah “Teori”. Karena tidak ada sesuatu yang mutlak tetapi terus mengalami
perubahan ( contoh tentang teori bumi ini bulat ). Ilmu Alamiah tidak
menentukan moral atau nilai suatu keputusan. Manusia pemakai Ilmu Alamiahlah
yang menilai apakah hasil Ilmu Alamiah itu baik atau sebaliknya. Contoh
penemuan mesiu atau bom atom.
2.3
Ruang
Lingkup Ilmu Alamiah Dasar
Menurut silabus Ilmu Alamiah Dasar
yang diterbitkan oleh Konsorsium
MKDU Direktorat Jenderal Perguruan Tinggi Depdikbud serta Direktorat Jenderal
Perguruan Tinggi Agama Jakarta, materi Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) meliputi :
1.
Perkenalan
dengan IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
2.
Ruang
Lingkup IPA ( Ilmu Pengetahuan Alam )
3.
Ilmu
Pengetahuan Alam dan perkembangan teknologi
4.
Dampak
perkembangan Ilmu Pengetahuan Alam dan kelangsungan hidup
Ilmu
Alamiah Dasar ( Basic Natural Science ) merupakan ilmu pengetahuan alam yang
mengkaji prinsip esensial saja, sehingga ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (
Basic Natural Science ) secara garis besar meliputi :
1.
Fisika ( Physics )
Suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari benda tak hidup atau mati dari aspek wujud dengan perubahan –
perubahan yang bersifat sementara. Fisika secara klasik dibagi dalam mekanika,
panas, bumi, cahaya, gelombang, listrik, magnet dan teknik mekanika, teknik
sipil, teknik listrik, dan termasuk dalam lingkup besar ilmu bumi dan
antariksa.
2. Kimia
( Chemistry )
Suatu ilmu pengetahuan yang
mempelajari makhluk hidup dan tidak hidup dari aspek susunan materi dan
perubahan – perubahan yang bersifat tetap. Kimia secara garis besar dibagi
menjadi kimia anorganik dan kimia organic. Kedua bagian itu pada dasarnya
membahas dasar keseluruhan, kemudian diikuti analisis kualitatif dan
kuantitatif.
3. Biologi
( Biological Science )
Ilmu pengetahuan yang mempelajari makhluk hidup dan gejala –
gejalanya. Biologi dibagi atas cabang – cabang antara lain :
a. Botani
adalah suatu cabang biologi yang mempelajari
tentang seluk beluk tentang tumbuhan. Botani merupakan salah satu bidang kajian dalam biologi
yang mengkhususkan diri dalam mempelajari seluruh aspek biologi tumbuh-tumbuhan.
Dengan demikian, dalam botani dipelajari semua disiplin ilmu
biologi untuk mempelajari pertumbuhan,
reproduksi,
metabolisme,
perkembangan,
interaksi dengan komponen biotik
dan komponen abiotik,
serta evolusi
tumbuhan.
Orang yang menekuni bidang botani disebut sebagai botanis.
b. Zoologi
adalah
cabang biologi
yang mempelajari struktur, fungsi, perilaku, serta evolusi hewan.
Ilmu ini antara lain meliputi anatomi perbandingan, psikologi hewan,
biologi molekular, etologi,
ekologi perilaku,
biologi evolusioner, taksonomi,
dan paleontologi. Kajian ilmiah zoologi dimulai sejak
sekitar abad ke-16.
c. Morfologi
adalah suatu studi tentang struktur luar atau
bentuk luar makhluk hidup. Morfologi
dipakai oleh berbagai cabang ilmu. Secara harfiah, morfologi berarti
'pengetahuan tentang bentuk' (morphos). Berikut beberapa ilmu yang
menggunakan nama morfologi:
·
Morfologi
(biologi), ilmu
tentang bentuk organisme, terutama hewan dan tumbuhan dan mencakup bagian-bagiannya.
d. Anatomi
adalah suatu studi tentang struktur – dalam
atau bentuk – dalam makhluk hidup. Anatomi (berasal dari bahasa Yunani
ἀνατομία anatomia, dari ἀνατέμνειν anatemnein, yang berarti memotong)
adalah cabang dari biologi
yang berhubungan dengan struktur dan organisasi dari makhluk hidup.
Terdapat juga anatomi hewan atau zootomi
dan anatomi tumbuhan atau fitotomi.
Beberapa cabang ilmu anatomi adalah anatomi perbandingan, histologi,
dan anatomi manusia.
e. Fisiologi
adalah
suatu studi tentang fungsi bagian tubuh atau organ makhluk hidup. Fisiologi adalah turunan biologi
yang mempelajari bagaimana kehidupan
berfungsi secara fisik
dan kimiawi.
Istilah ini dibentuk dari kata Yunani
Kuna φύσις, physis, "asal-usul" atau "hakikat", dan
λογία, logia, "kajian". Fisiologi menggunakan berbagai metode
ilmiah untuk mempelajari biomolekul, sel, jaringan, organ, sistem organ, dan
organisme secara keseluruhan menjalankan fungsi fisik dan kimiawinya untuk
mendukung kehidupan.
f. Sitologi
( Biologi Sel )
adalah suatu studi tentang sel secara mendalam
meliputi struktur molekuler dan lain – lain. Biologi sel (juga disebut sitologi,
dari bahasa Yunani kytos, "wadah") adalah ilmu yang mempelajari sel. Hal yang dipelajari dalam biologi sel mencakup
sifat-sifat fisiologis sel seperti struktur dan organel yang terdapat di dalam sel, lingkungan dan antaraksi
sel, daur hidup sel, pembelahan sel dan fungsi sel (fisiologi), hingga kematian
sel. Hal-hal tersebut
dipelajari baik pada skala mikroskopik maupun skala molekular, dan sel biologi meneliti baik organisme bersel tunggal seperti bakteri maupun sel-sel terspesialisasi di dalam organisme
multisel seperti manusia.
Menurut
Abdullah Aly dan Eny Rahma dalam bukunya Ilmu Alamiah Dasar, bahwa ruang lingkup
Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) adalah sebagai berikut :
1). Alam semesta dan
tata surya
2). Bumi
3). Asal mula
kehidupan bumi
Sedangkan,
H. Abu Ahmadi dan A. Supatmo mengelompokkan ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (
IAD ) kedalam lima pokok bahasan sebagai berikut :
1)
Kelahiran
alam semesta
2)
Masalah
tata surya
3)
Bumi
4)
Asal
mula kehidupan bumi
5)
Perkembangan
variabilitas makhluk hidup
Menurut pendapat dari dua penelitian diatas dapat diambil
pembahasan sebagai berikut :
1). Alam Semesta dan Tata Surya
ü Mengenal
Alam Semesta
Alam semesta adalah ruang dimana
didalamnya terdapat kehidupan biotik maupun abiotik serta segala macam
peristiwa alam yang dapat diungkapkan maupun yang belum dapat diungkapkan oleh
manusia.
ü Teori
terbentuknya alam semesta
a)
Teori Ledakan
Karena adanya suatu massa dan berat jenis
yang sangat besar, meledak dengan hebat karena adanya reaksi inti. Massa itu
kemudian berserakan mengembang dengan sangat cepatnya menjauhi pusat ledakan.
b)
Teori Ekspansi dan Kontraksi Teori
Teori berlandas pikiran bahwa ada suatu
siklus dan alam semesta, yaitu “masa ekspansi” dan “masa kontraksi” diduga
bahwa siklus ini berlangsung dalam waktu 30.000 tahun.
ü Tata
Surya
Tata surya adalah kumpulan benda langit
yang terdiri atas sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang
mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet (merkurius,
venus, bumi, mars, yupiter, saturnus, Uranus, neptunus ) yang sudah diketahui
dengan orbit berbentuk elips, lima planet – planet kerdil / katai ( Pluto,
Ceres, Huamea, Makemake, eris ). 173 satelit – satelit alami yang telah
diidentifikasi, dan jutaan benda langit ( meteor, asteroid, komet ) lainnya.
ü Hipotesis
tentang terbentuknya tata surya :
a) Hipotesis
Nebula
Hipotesis
nebula pertama kali dikemukakan oleh Immanuel Kant ( 1724-1804 ) pada tahun
1775. Kemudian hipotesis ini disempurnakan oleh Pierre Marquis De Laplace pada
tahun 1796. Oleh karena itu, hipotesis ini lebih dikenal dengan hipotesis
nebula Kant-Laplace. Pada tahap awal tata surya masih berupa kabut raksasa.
Kabut ini terbentuk dari debu, es, dan gas yang disebut nebula. Unsur gas
sebagian besar berupa hidrogen. Karena gaya gravitasi yang dimilikinya, kabut
itu menyusut dan berputar dengan arah tertentu. Akibatnya, suhu kabut memanas
dan akhirnya menjadi bintang raksasa yang disebut matahari. Matahari raksasa
terus menyusut dan perputarannya semakin cepat. Akibat gaya gravitasi, gas –
gas tersebut memadat seiring dengan penurunan suhunya dan membentuk planet dalam.
Dengan cara yang sama, planet luar juga terbentuk.
b) Hipotesis
Planetesimal
Hipotesis
planetesimal pertama kali dikemukakan oleh Thomas C. Chamberlain dan Forest R
Moulton pada tahun 1900. Hipotesis planetesimal mengatakan bahwa tata surya
terbentuk akibat adanya bintang lain yang hampir menabarak matahari.
c) Teori
Tidal
Teori
tidal ( Jeans dan Harold ) mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari dua buah
matahari yang bergerak mendekat. Lalu, terjadi peristiwa tarik menarik yang
menyebabkan percikan – percikan dari matahari tersebut. Percikan – percikan (
tidal ) inilah yang menjadi planet dan benda-benda angkasa lainnya.
d) Hipotesis
Kondensasi
Hipotesis
kondensasi mulanya dikemukakan oleh astronom belanda yang bernama G. P. Kuiper
( 1905 – 1973 ) pada tahun 1950 menjelaskan bahwa tata surya terbentuk dari
bola kabut raksasa yang berputar berbentuk cakram raksasa.
e) Hipotesis
Bintang Kembar
Hipotesis
bintang kembar awalnya dikemukakan oleh Fred Hoyle ( 1915 – 2001 ) pada tahun
1956. Hipotesis mengemukakan bahwa tata surya kita berupa dua bintang yang
hampir sama ukurannya dan berdekatan yang salah satunya meledak meninggalkan
serpihan – serpihan kecil. Serpihan itu akan terperangkap oleh gravitasi
bintang yang tidak meledak dan mulai mengelilinginya.
Teori - teori diatas hanya merupakan
hipotesis - hipotesis saja. Sehingga, kebenaran akan terbentuknya bumi dan tata
surya ini masih belum ditemukan dan hanya Yang Maha Kuasa yang mengetahuinya.
3)
Bumi
Bumi
adalah planet bagian dalam yang terbesar dan terpadat, satu-satunya yang
diketahui memiliki aktivitas geologi dan satu-satunya planet yang diketahui
memiliki makhluk hidup. Hidrosfernya yang cair adalah khas diantara
planet-planet kebumian dan juga merupakan satu-satunya planet yang diobservasi
memiliki lempeng tektonik. Atmosfer bumi sangat berbeda dibandingkan
planet-planet lainnya, karena dipengaruhi oleh keberadaan makhluk hidup yang
menghasilkan 21% oksigen. Bumi memiliki satu satelit, bulan, satu-satunya
satelit besar dari planet bumi di dalam tata surya.
Garis tengah ekuatorial : 7.923 mil. Sedangkan antar kutub
7.900 mil. Berat jenis 5,5 dan beratnya 6,6 x 1021 ton. Inti dalam bumi
tebalnya 815 mil, inti luar 1.360 mil. Mantel bumi 1.800 mil dan lapisan
litosfer 20 mil. Lapisan bumi yang cair disebut hidrosfer yang menutupi 71%
muka bumi dengan kedalaman rata-rata 4.000 meter. Sedangkan lapisan yang berupa
gas disebut atmosfer, terdiri dari troposfer setebal 10 mil. Sesudah troposfer
ialah stratosfer dengan ketebalan mulai 10-50 mil. Pada lapisan ini terdapat
ozon yang dapat menolak datangnya sinar ultraviolet berintensitas tinggi dari
matahari yang dapat merusak lapisan ionosfer. Enam lempengan utara di bumi :
Lempengan Amerika, Lempengan Afrika, Lempengan Eurasia, Lempengan India,
Lempengan Australia, Lempengan Pasifik.
ü Teori
tentang kejadian bumi
a) Teori
Kant Laplace
Teori
ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari kondensasi massa kabut gas yang
sangat panas. Pada proses kondensasi tersebut, massa gas yang jauh dari pusat
massa tidak ikut tertarik kearah pusat. Setelah mendingin, pusat massa menjadi
bintang atau matahari dan massa yang tertinggi menjadi planet - planet dan
benda angkasa lainnya yang mengelilingi matahari.
b) Teori
Chamberlain dan Moulton
Teori
ini mengatakan bahwa tata surya terbentuk dari dua massa kabut gas yang
berdekatan dan saling tarik-menarik. Akibatnya, sebagian massa dari kedua kabut
tersebut terlepas dan setelah mendingin terbentuklah benda-benda kecil yang
padat (planetesimal).
c) Teori
Jean dan Jefreys
Bintang
besar yang jauh lebih besar dari pada matahari memiliki gaya tarik yang sangat
kuat terhadap matahari, akibatnya akan terjadi gelombang pasang pada permukaan
matahari yang menyerupai gunung yang sangat tinggi dan menyerupai lidah raksasa
yang berupa gas sangat panas selanjutnya mengalami pemadatan kemudian pecah
menjadi benda-benda tersendiri yang disebut planet.
4)
Asal Mula Kehidupan di Bumi
Ada
beberapa pendapat berupa hipotesis ataupun teori tentang asal mula kehidupan di
bumi, diantaranya :
a) Generatio
Spontanea
Sebelum
abad 17, orang menganggap bahwa makhluk hidup berbentuk secara spontan atau
terbentuk dengan sendirinya.
Contoh : ulat timbul dengan
sendirinya dari bangkai tikus. Paham ini disebut juga abiogenesis artinya makhluk
hidup dapat terbentuk dari bukan makhluk hidup, misalnya dari lumpur akan
timbul cacing. Paham ini dipelopori oleh Aristoteles.
b) Cozmozoa
Adalah
pendapat yang menyatakan bahwa makhluk hidup di bumi ini berasal dari luar
bumi, mungkin dari planet lain. Benda hidup itu datang dalam bentuk spora yang
aktif, jatuh ke bumi lalu berkembang biak.
c) Omne
Vivum ex Ovo
Francisco Redi (1626-1697), ahli
Biologi Itali, dapat membuktikan bahwa ulat pada bangkai tikus berasal dari
telur lalat. Kemudian mengemukakan pendapat bahwa dari telur atau Omne Vivum ex Ovo
d) Omne
Ovo ex Vivo
Lazarro Spallanzani (1729-1799),
ahli biologi Italia dapat membuktikan bahwa mikrooganisme atau jasad renik yang
mencemari kaldu dapat membusukkan kaldu.
Bila kalau dididihkan kemudian
ditutup rapat-rapat, maka pembusukan tidak terjadi. Ia menyimpulkan bahwa telur
berasal dari jasad hidup, atau Omne Ovo
ex Vivo.
e) Omne
Vivum ex Vivo
Louis Pasteur (1822-1895), sarjana kimia Perancis,
melanjutkan pecobaan Spallanzani, yakni dengan menggunakan berbagai
mikroorganisme. Ia berkesimpul bahwa agar timbul kehidupan baru, harus ada
kehidupan sebelumnya atau Omne Vivum ex
Vivo. Teori ini disebut juga Biogenesis.
Dengan teori ini maka teori Abigenesis
mulai ditinggalkan orang.
f) Teori
Uray
Harold Uray (1893),
ahli kimia Amerika, mengemukakan bahwa atmosfer pada mulanya kaya akan gas-gas
metan (CH4), amoniak (NHj), hidrogen (H2), dan air (H2O). Zat – zat ini
merupakan unsur penting dalam tubuh makhluk hidup. Diduga, karena adanya energy
dari aliran listrik halilintar dan radiasi sinar kosmos, unsure - unsur itu
mengadakan reaksi kimia membentuk zat-zat hidup. Zat hidup yang mula-mula
terbentuk kira-kira sama dengan virus yang kita kenal sekarang. Zat ini setalah
berjuta-juta tahun berkembang menjadi organisme.
g) Teori
Oparin - Haldane
Oparin, ahli Biologi Rusia (1938),
dan J.B.S Haldane, ahli Biologi
Inggris, secara terpisah mengemukakan
pendapat yang sama mengenai asal mula kehidupan. Secara singkat pendapatnya
adalah sebagai berikut : Jasad hidup terbentuk dari senyawa kimia dalam laut
pada saat asmofer bumi belum mengandung oksigen bebas. Senyawa organik ini
antara lain asam amino sederhana,purin, dan basa pirimidin, senyawa – senyawa
golongan gula, kemudian terbentuk pula senyawa – senyawa polipeptida, asam
polinukleat dan polisakarida. Semuanya dapat terbentuk berkat bantuan sinar
ultraviolet, kilatan listrik (petir), panas dan sinar radiasi. Jasad hidup
pertama disebut protobiont, diperkirakan hidup didalam laut, kira – kira 10 m
di bawah permukaan laut. Melengkapi teori ini, pada tahun 1953, Stanley L.
Miller, seorang murid Uray membuat percobaan yang sangat berhasil. Percobaannya
dilakukan untuk menguji anggapan bahwa pada kondisi awal atmosfer bumi yang
kaya akan metan, amoniak, hidrogen, dan air. Dengan bantuan kilatan listrik dan
suhu yang cukup, dapat terbentuk senyawa – senyawa organik, termasuk asam
amino, purin, primidin, gula ribose, maupun 2-dioksiribosa asam nukleat, dan
nukleosida seperti ATP. Semua senyawa tersebut adalah senyawa dasar dari jasad
hidup. Weisz, melanjutkan hipotesis Oparin, disertai bekal teori Uray, yang
telah diuji kebenarannya oleh Miller (1961). Menurut Weisz penggabungan senyawa
kimia itu terus berlangsung menjadi molekul molekul yang lebih besar dan
kompleks. Salah satu ikatan yang banyak itu berbentuk asam nuklein yang terdiri
dari gula, fosfat, puru, primidin, asam amino. Rantai cenderung untuk mengikat
rantai – rantai dari sekitarnya, sehingga terjadilah rantai ganda yang
setangkup. Kemudian rantai yang satu melepaskan diri dari yang pertama asam
bentuk duplikat. Mulai dari sinilah, mungkin terjadi loncatan tingkah laku
kimiawi dan sifat tak hidup ke sifat hidup. Pada saat rantai tadi mengikat
rantai yang sama, boleh kita sebut sebagai reproduksi yang pertama.
5)
Perkembangan Variabilitas Makhluk
Hidup
a)
Sel dan Pembelahan Sel
Sel adalah unit terkecil makhluk
hidup uniseluler dan multiseluler yang terdiri dari :
- Membran, berfungsi dalam
iritabilitas
- Sitoplasma berfungsi untuk
metabolisme
- Intiplasma, berfungsi untuk pembelahan
sel
Fungsi pembelahan sel :
- Regenerasi sel – sel yang rusak/
mati
- Pertumbuhan dan perkembangan
- Berkembang biak ( reproduksi )
- Variasi individu baru
Pembelahan
sel :
- Amitosis ( pembelahan secara
langsung )
- Mitosis ( pembelahan secara bertahap
)
- Meiosis ( pembelahan sel
kelamin-reduksi )
ü Amitosis
- Terjadi pada makhluk hidup sederhana
: bakteri, ganggang, dll.
- Mula – mula terbentuk dinding sel
baru pada sel dewasa dan inti sel mendekati dinding itu.
- Inti membelah dua dan bergerak
saling menjauh
- Gerakan saling menjauh itu diikuti
oleh dinding sel
- Terbentuk dua sel “anak” yang akan
berkembang menjadi dewasa dan membelah lagi dan seterusnya.
ü Mitosis
- Interfase, fase sel dalam keadaan
dewasa terdapatnya semua bagian hidup, kecuali pembelahan sel. Kromatin tampak
sebagai butir – butir terbesar didalam inti sel. Sentromer terlihat diluar inti
sel.
- Profase, sentromer membelah menjadi
dua dan bergerak berlawanan arah. Pasangan ini disebut dengan sentriol. Benang
– benang kromatin menebal menjadi kromosom dan kromosom mulai berduplikasi
menjadi kromatid.
- Metafase, nukleolus yang tampak pada
profase menjadi tidak tampak. Pasangan kromosom memendek dan pada posisi bidang
ekuator ( bidang belah ) dengan sentriol sebagai kutub.
- Anafase, pasangan kromatin mulai memisahkan
diri, masing – masing menuju kutub ( sentriol ) yang berlawanan.
- Telofase, masing – masing kromatid
sudah di kutub sentriolnya. Sel mulai membelah diri menjadi dua. Nukleolus dan
membran inti terbentuk kembali.
Sel yang dihasilkan adalah identik.
Pada tumbuhan tidak terdapat kromosom. Pada fase telofase, sel tumbuhan memperlihatkan
terbentuknya dinding sel dan sel hewan menunjukkan pembentukan membran sel.
ü Meoisis
Disebut juga pembelahan reduksi, di
karenakan terjadinya pengurangan jumlah kromosom dalam prosesnya dari 2n
menjadi n. menghasilkan sel anakan dengan jumlah kromosom separuh dari jumlah
kromosom sel induknya. Dalam pembelahan meoisis terjadi dua kali pembelahan sel
secara berturut – turut, tanpa diselingi adanya interfase, yaitu tahap meiosis
1 dan meiosis 2 dengan hasil akhir 4 sel anak dengan jumlah kromosom haploid
(n).
b)
Perkembangbiakan Makhluk Hidup
ü Aseksual
1. Pembelahan sel kembar, sel membelah
membentuk sel anak yang mempunyai jumlah sitoplasma, hewan bersel satu (amuba)
dan tumbuhan tingkat rendah.
2. Kuncup, inti membelah menjadi dua
sama besar. Sitoplasma tidak sama besar, yang kecil disebut kuncup. Hydra,
binatang bunga karang.
3. Pembentukan spora, spora adalah sel
yang sangat kecil dan diselimuti selulosa. Spora dibentuk dari inti MH bersel
satu, tiap inti disertai sedikit sitoplasma dan diselimuti selulosa. Spora
menjadi sel baru dengan menembus dinding sel induknya, proses ini disebut
sporulasi. Terdapat pada jamur roti.
4. Vegetatif. Pembentukan individu baru
dari bagian tubuh induk ( batang, akar, umbi, dll ). Umumnya tumbuhan
berkembang biak dengan cara ini.
ü Seksual
5. Konjugasi, dua sel yang memiliki
bentuk yang sama disebut dengan isogamet. Peleburan isogamet disebut dengan
konjugasi. Terjadi pada hewan dan tumbuhan tingkat rendah.
6. Fertilisasi, dua sel yang berbeda
disebut heterogamet. Peleburan heterogamet disebut dengan fertilisasi. Terjadi
pada tumbuhan dan hewan tingkat tinggi.
c)
Evolusi
Adalah proses perubahan yang terjadi perlahan – lahan dan
terus – menerus dalam waktu yang sangat panjang. Mengetahui adanya evolusi
dapat dilihat melalui fosil, umur bebatuan yang mengandung sisa kehidupan zaman
dahulu. Makhluk sederhana terdapat di bebatuan yang lebih tua, memandingkan
anatomi tubuh makhluk hidup.
1. Azoikum, sebelum ada kehidupan kira
– kira lima ribu juta tahun yang lalu.
2. Archozaikum, zaman purba, saat
keadaan bumi cukup dingin. Ada samudra, benua, sungai, gunung sekitar 2 – 3,5
ribu juta tahun yang lalu.
3. Protozoikum, hidupnya makhluk hidup
bersel satu – protozoa sekitar 1000 juta tahun yang lalu.
4. Palozoikum, zaman primer, 200 – 600
juta tahun yang lalu. Kambrium ordovision, Silurian, devotan, karboniveros, dan
permiran ( binatang laut tak bertulang belakang, ikan, tumbuhan, daratan,
amphibi, insekta, reptile, hutan lebat, reptile besar ).
5. Mezozpikum, zaman sekunder, 230 –
135 juta tahun yang lalu. Trias : dinosaurus, Yuras : mamalia, Kreta :
musnahnya dino berkembangnya angiosperma.
ü Teori
Evolusi
a. Teori Lamarck
Leher panjang karena adaptasi
b. Teori Darwin
Seleksi alam, The origin of Species
by Means of Natural selection
c. Teori Darwin-Weissman
Weissman menyempurnakan melalui
teori genetika. Evolusi adalah aktivitas genetis, sel – sel tubuh tidak
dipengaruhi lingkungan.
d. Teori De Vries
Perubahan pada evolusi karena adanya
mutasi gen. memadukan mutasi dengan Darwin.
d)
Keanekaragaman makhluk Hidup
Klasifikasi :
1. Dunia/Kingdom
2. Phylum (Hewan)/Divisio (Tumbuhan)
3. Klass (Kelas)
4. Ordo
5. Family (Keluarga)
6. Genus
7. Spesies (Jenis)
8. Ras/bangsa (hewan);varietas
(tumbuhan)
BAB
III
P
E N U T U P
3.1
Kesimpulan
Ilmu
Alamiah Dasar ( Basic Natural Science )
merupakan kajian tentang konsep dan prinsip dasar gejala – gejala alam termasuk
manusia sebagai bagian dari alam semesta serta segala sesuatu yang ada di bumi.
Tujuan
dari Ilmu Alamiah Dasar secara umum adalah memberi wawasan kepada mahasiswa
tentang konsep – konsep alam agar ia dapat peka dan tanggap terhadap masalah –
masalah alam yang ada disekitarnya serta dapat bertanggung-jawab terhadap
berbagai masalah alam di dalam masyarakat sebagai “The Agent Of Change” (
Agen Perubahan ).
Ilmu
Alamiah Dasar (IAD) adalah ilmu yang membahas hubungan manusia dengan alam.
Ruang lingkup Ilmu Alamiah Dasar (IAD) adalah alam semesta dan perkembangan
variabilitas makhluk hidup.
Ilmu
Alamiah Dasar ( Basic Natural Science ) meliputi ilmu – ilmu alamiah seperti
fisika, kimia, dan biologi beserta cabang – cabangnya serta implikasi dan
pengaruhnya terhadap masyarakat baik secara fisik maupun psikis dalam
hubungannya dengan fitrah manusia sebagai makhluk yang berakal.
Dibanding
dengan makhluk lain, jasmani manusia
adalah lemah, sedangkan rohani atau akal budinya dan kemauannya sangat kuat.
Akal budi dan kemaunnya inilah yang menjadikan manusia sebagai makhluk yang
unik.
3.2
Saran
Sebaiknya
mahasiswa mempelajari dan memahami materi seperti konsep – konsep dan prinsip –
prinsip dalam Ilmu Alamiah Dasar ( IAD ) serta tujuan dan ruang lingkupnya agar peka terhadap masalah – masalah alam
yang ada disekitarnya serta dapat bertanggung jawab terhadap berbagai masalah
alam di dalam masyarakat sebagai “ The Agent Of Change” ( Agen Perubahan ).
DAFTAR
PUSTAKA
Purnama, Heri.. Ilmu Alamiah Dasar. 2003. Jakarta : PT. Rineka Cipta
Ahmad, Abu dan A. Supatmo. Ilmu Alamiah Dasar. 1998. Jakarta : PT.
Bumi Aksara
Jasin, Maskoeri. Ilmu Alamiah Dasar; Untuk Perguruan Tinggi
Non Eksata dan Umum. 1998. Jakarta : Raja Gafindo Persada
Ilmu
Alamiah dasar
( diakses, 04 oktober 2011, 11 : 17
)
Ilmu
Alamiah Dasar
( diakses, 04 oktober 2011, 11 : 23
)
Ilmu
Alamiah Dasar
( diakses, 04 oktober 2011, 11 : 25 )
Ilmu
Alamiah Dasar
( diakses,
04 oktober 2011, 11 : 28 )
Ilmu
Alamiah Dasar
( diakses, 15 oktober
2011, 14 : 45 )
bagi teman-teman yang ingin dalam bentuk file,,,,
silahkan download di bawah ini...file ziddu...
DOWNLOAD
thank's bro n sis ^^
bagi teman-teman yang ingin dalam bentuk file,,,,
silahkan download di bawah ini...file ziddu...
DOWNLOAD
thank's bro n sis ^^
trims iya info makalah Ruang Lingkup IADnya bermanfaat sekali. trims :)
BalasHapusmakasi ya kak bermanfaat banget nih materinya,,,,
BalasHapus